Contoh Proposal Penelitian
Menganalisis
Penyebab Kenaikan Harga Cabai di Pasar Angso Duo
A.Pendahuluan
1. Latar Belakang Penelitian
Cabai
adalah salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting bagi masyarakat. Cabai
juga merupakan salah satu bahan pokok yang paling banyak dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Pengeluaran
masyarakat rumah tangga Indonesiaperkapita pertahun untuk konsumsi cabai
(membelanjakan penghasilannya untuk membeli cabai) kurang lebih,untuk cabai
merah (cabai besar merah dan keriting) 0,34 kg/Tahundan cabai hijau (cabai
besar) 0,7 kg/Tahun (“Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia 2007:
Berdasarkan Hasil Susenas Panel Maret 2007, BPS, 2007)”. Dengan konsumsi cabai yang sebesar itu tentu
akan menjadi masalah besar bila harga cabai tinggi mengingat permintaan akan
cabai yang tinggi.
Pada Januari 2017 misalnya di Pasar Angso Duo kenaikan harga terjadi pada cabai rawit merah yang
mencapai hampir tiga kali lipat hingga Rp140.000 per kilogram. Adapun harga
cabai merah mencapai Rp40.000 per kilogram. Hal ini tentu sangat memberatkan
masyarakat, namun apa sebenarnya yang menyebabkan meroketnya harga cabai.
Banyak yang
berpendapat bahwa kenaikan cabai disebabkan oleh permainan tengkulak, dan ada
juga yang berpendapat bahwa kenaikan disebabkan oleh tingkat produksi yang
rendah karena cuaca buruk.
2. Rumusan Masalah Penelitian Tingginya harga cabai di Pasar Angso Duo
sudah di luar batas wajar. Cabai yang biasanya Rp.20.000 per kilo gram
kini naik hingga
Rp140.000 per kilogram. Hal ini sangat membuat masyarakat bingung, bayangkan
saja jika pendapatan seorang pegawai negeri adalah Rp.3.000.000, jika dia mengkonsumsi
cabai 1 kilogram dalam satu minggu maka dalam satu bulan dia mengeluarkan
Rp.400.000 atau kurang lebih 1/10 gajinya hanya untuk kebutuhan satu bahan
pokok.
3. Tujuan Penelitian
Penelitiaan ini dimaksudkan untuk mengetahui penyebab meroketnya harga
cabai di Pasar Angso Duo. Secara lebih khusus, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahu sebab umum dan sebab khusus kenaikan harga cabai.
4. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di kebun cabai daerah Paal Merah Lama dan
Pasar Angso Duo dengan data yang akan diambil sebagai berikut:
1.
Harga cabai di kebun dan
pasar
2.
Cabai yang rusak di kebun
dan penyebab kerusakan
B. Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
1. Landasan Teori
1.1 Penyebab Kenaikan Harga Cabai
Ada beberapa penyebab
yang menjadi kenaikan harga cabai di pasaran, antara lain:
1. Faktor Cuaca
Kenaikkan harga cabai disebabkan anomali musim, yang menyebabkan produktifitas cabai menurun. Karena tanaman cabai membutuhkan sinar matahari yang memadai, akibat cuaca yang sangat extrim dan tidak dapat di prediksi, akibatnya sangat berpengaruh kepada perkembangan pertanian, dan akibat itu para petani mengakibatkan gagal panen terus menerus dan para petani pun mengalami kerugian yang sangat besar. Sedangkan para petani membutuhkan pemasukan atau modal untuk menjaga tanaman mereka.
Kenaikkan harga cabai disebabkan anomali musim, yang menyebabkan produktifitas cabai menurun. Karena tanaman cabai membutuhkan sinar matahari yang memadai, akibat cuaca yang sangat extrim dan tidak dapat di prediksi, akibatnya sangat berpengaruh kepada perkembangan pertanian, dan akibat itu para petani mengakibatkan gagal panen terus menerus dan para petani pun mengalami kerugian yang sangat besar. Sedangkan para petani membutuhkan pemasukan atau modal untuk menjaga tanaman mereka.
2. Penyerangan Hama / Penyakit
Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki sejarah serangan hama dan penyakit yang cukup banyak, salah satunya hama thrips, lalat buah, kutu daun, dan tungau. Serangan hama dan penyakit ini berpotensi menurunkan produksi cabai dan mampu menyebabkan gagal panen.
Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki sejarah serangan hama dan penyakit yang cukup banyak, salah satunya hama thrips, lalat buah, kutu daun, dan tungau. Serangan hama dan penyakit ini berpotensi menurunkan produksi cabai dan mampu menyebabkan gagal panen.
3. Spekulasi Tengkulak
Petani tak punya daya tawar sama sekali untuk menjual produknya. Selama ini, harga ditentukan tengkulak. Jika tak sepakat dengan harga, tengkulak pun tidak akan mengambil cabai dari petani.
Petani tak punya daya tawar sama sekali untuk menjual produknya. Selama ini, harga ditentukan tengkulak. Jika tak sepakat dengan harga, tengkulak pun tidak akan mengambil cabai dari petani.
4. Buruknya Pengelolaan Stok Pangan Nasional
Karena persedian yang sedikit yang tidak sebanding dengan permintaan yang tinggi harga cabai ditentukan oleh jumlah pasokan/suplai dan jumlah permintaan/kebutuhan. Pada saat pasokan kurang dari permintaan maka harga akan meningkat cepat, sebaliknya pada saat pasokan lebih besar dari permintaan maka harga akan turun harga cabai sangat elastis terhadap pasokan.
Karena persedian yang sedikit yang tidak sebanding dengan permintaan yang tinggi harga cabai ditentukan oleh jumlah pasokan/suplai dan jumlah permintaan/kebutuhan. Pada saat pasokan kurang dari permintaan maka harga akan meningkat cepat, sebaliknya pada saat pasokan lebih besar dari permintaan maka harga akan turun harga cabai sangat elastis terhadap pasokan.
5. Lemahnya Regulasi Pengaturan Harga oleh
Pemerintah
Petani mendesak pemerintah agar bergerak ikut mengendalikan harga cabai di tingkat petani. Sebab, selama ini harga dan nilai komoditas cabai sangat fluktuatif dan tak bisa diduga.
Petani mendesak pemerintah agar bergerak ikut mengendalikan harga cabai di tingkat petani. Sebab, selama ini harga dan nilai komoditas cabai sangat fluktuatif dan tak bisa diduga.
2. Tinjauan Pustaka
Pakar kebijakan
pangan dari pusat studi kependudukan dan kebijakan Universitas Gajah Mada, Dr
Evita Hanie Pangaribowo, berpendapat bahwa kasus naiknya harga cabai belakangan
ini perlu dilihat dari berbagai aspek.
Apabila pemerintah mengklaim bahwa ini terkait cuaca,
maka hanya aspek produksi yang dilihat.
Padahal, menurutnya, persoalan harga terkait dengan
banyak aspek terutama rantai distribusinya.
Pemerintah sebetulnya bisa memetakan hulu hingga hilir
distribusi baham pangan, agar lebih mudah mengidentifikasi titik apa yang
paling mempengaruhi kenaikan harga.
Selanjutnya, menentukan bentuk intervensi yang tepat guna
menstabilkan harga cabai.
Mengingat pasokan cabai rawit secara nasional sebetulnya
masih surplus, kebutuhan konsumsi masyarakat mencapai 68 ribu ton, sementara
total produksinya mencapai 73 ribu ton.
"Kita tidak tahu siapa sebetulnya yang paling
mendapatkan keuntungan dari ini. Jika harga cabai tinggi, seharusnya petani
bisa meraup untung yang lebih dari biasanya. Tapi ini tidak demikian,"
ujar Evita.
Berangkat dari kasus melambungnya harga cabai, bagi
Evita, pemerintah perlu menjaga betul harga pangan sehingga inflasi tidak
tinggi dan daya beli masyarakat tidak terganggu.
Terlebih diwaktu yang hampir bersamaan, sejumlah
harga-harga yang diatur oleh pemerintah seperti tarif listrik, bahan bakar
minyak, cukai rokok, dan administrasi surat kendaraan bermotor juga mengalami
kenaikan.
Evita kembali mengatakan, jika pemerintah bersikukuh
bahwa ini merupakan persoalan cuaca, maka pemerintah pun seharusnya memikirkan
mekanisme yang tepat untuk membantu petani mengahadapi perubahan cuaca.
Saat cuaca ekstrim, gagal panen bisa saja terjadi dan ini
merupakan pukulan telak bagi para petani. Hasil pertanian memang sangat rentan
terhadap perubahan cuaca.
C. Metodologi Penelitian
1.
Waktu dan lokasi Studi
Penelitian ini akan dilakukan
pada Maret 2017 sampai April 2017. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan
yang akan dilaksanakan di Kebun di daerah Paal Merah lama, Jambi Selatan dan
Pasar Angso Duo, Kota Jambi
2.
Sumber Data Penelitian
Data penelitian ini akan diambil dari dua
tempat kebun dan pasar,data yang diambil yaitu data harga dan data kerusakan
cabai dan penyebab kerusakan.
3.
Alur Penelitian
Penelitian ini akan
dilakukan dengan alur sebagai berikut :
a)
Pengambilan sampel harga di pasar dan di kebun cabai
b)
Pengecekan cabai yang rusak di kebun dan
menganalisis penyebab kerusakan cabai
c)
Analis Data
Daftar Pustaka
http://jogja.tribunnews.com/2017/01/14/ini-pendapat-pakar-kebijakan-pangan-ugm-terkait-melonjaknya-harga-cabai
http://www.kompasiana.com/tyo-setiadi/produksi-dan-konsumsi-cabai-kebutuhan-dan-peluangnya_5510d3128133117d3cbc6ab7
Comments
Post a Comment